Selasa, 08 Desember 2009

Tips aman naik pesawat

7 Tips Aman Naik Pesawat
Foto: Ist
SIAPA bilang pesawat adalah alat transportasi paling aman? Buktinya, beberapa waktu belakangan ini sering terjadi kecelakaan. Mulai dari pesawat tergelincir, tidak keluar roda belakang saat akan mendarat, hilang kendali di udara, sampai kecelakaan pesawat yang menyebabkan pesawat hilang. Kecelakaan, khususnya pesawat, jatuhnya korban jauh lebih parah dibanding dengan korban kecelakaan lainnya. Potensi korban yang meninggal pun lebih banyak, mengingat pesawat yang jatuh dari ketinggian dan kecepatannya.

Sampai saat ini, jarang sekali ditemui korban selamat dari kecelakaan pesawat sudah error dalam perjalanannya. Meski demikian, bukan berarti perjalan udara menjadi menakutkan. Kecelakaan pesawat adalah contoh kecelakaan yang terjadi pada salah satu sektor transprotasi. Namun, meskipun risikonya besar, pesawat sangat membantu mobilitas manusia. Coba bayangkan kalau saat ini tidak ada pesawat. Ke manapun pergi, hanya ada pilihan transportasi. Darat dan laut. Tidak masalah kalau Anda hanya bepergian sejauh puluhan kilometer. Tapi bagaimana kalau Anda harus melakukan perjalanan lintas benua? Apakah Anda tetap akan memilih perjalanan melalui laut dengan waktu tempuh berminggu-minggu, sementara Anda dikejar waktu?

Jika kita mendengar dan melihat begitu banyaknya kecelakaan, tidak ada jalan lain selain berhati-hati dan waspada saat memutuskan untuk melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat. Dengan begitu, setidaknya Anda memberikan yang terbaik untuk diri sendiri. Perkara apa yang akan terjadi nanti, biarkan Tuhan yang memutuskan. Lantas, apa saja yang perlu kita lakukan? Berikut tip yang bisa anda jalankan sebelum menggunakan jasa transportasi udara.


1.Rute tanpa transit

Kecelakaan pesawat terjadi akibat prosesi penerbangan yang melalui banyak tahap. Tahapan tersebut antara lain proses take off dan landing yang rentan dengan risiko kecelakaan. Oleh karena itu, sebisa mungkin pilihlah rute penerbangan yang langsung tanpa transit. Sehingga pesawat yang Anda tumpangi cukup melakukan take off dan landing sekali saja. Dengan begitu, kemungkinan kecelakaan karena proses perjalanan dapat diminimalisir.


2.Pilih pesawat dengan kapasitas penumpang lebih dari 30 orang

Mengapa demikian? Karena pada pesawat terbang dengan kapasitas penumpang di bawah 30 orang, rancangannya tidak diperlukan aturan keras serta urusan sertifikasi yang juga tidak terlalu ketat. Pesawat dengan kapasitas lebih dari 30 orang kerap disebut dengan pesawat berbadan besar. Pada pesawat yang berbadan besar, secara statistik memiliki sistem keamanan yang lebih baik jika suatu saat terjadi kecelakaan serius.


3.Perhatikan penempatan pintu darurat

Bagi Anda yang sering menggunakan jasa pesawat, bisa jadi instruksi preflight adalah informasi ulangan dan membosankan. Padahal apa yang disampaikan sangatlah penting bagi penumpang, seperti letak pintu darurat. Kalau tidak tahu letak pintu darurat, yakinlah 100 persen Anda akan kocar-kacir ketika harus evakuasi diri karena pesawat oleng. Oleh sebab itu, mulai sekarang perhatikanlah letak pintu darurat. Apakah berada di depan atau di belakang tempat duduk Anda? Kemudian, perkirakan berapa langkah jarak yang harus ditempuh? Jadi, Anda tidak akan kebingungan lagi kalau pilot menginstruksikan harus evakuasi diri.


4.Tenang dan selalu gunakan sabuk pengaman

Sebelum pesawat melakukan penerbangan, sebenarnya pihak bandara telah bekerja sama dengan bagian terkait dalam rangka pengaturan rute perjalanan. Tentunya, dengan dibantu data yang akurat, faktor yang mendukung seperti cuaca, ketinggian dan yang lainnya mutlak memiliki berpengaruh besar terhadap penerbangan.

Faktor tersebut sifatnya alamiah, sehingga konsistentinya tidak bisa diprediksi. Jangan heran kalau tiba-tiba langit menjadi mendung saat pesawat take off. Padahal, sebenarnya cerah tak berawan. Hal semacam inilah yang terkadang tak bisa diduga. Mungkin kalau kejadiannya masih di bandara jam penerbangan bisa di tunda.

Tapi kalau Anda sudah terlanjur di atas awan, mau bagaimana lagi? Oleh karena itu, sebaiknya Anda tetap tenang di tempat duduk dan sesedikit mungkin melakukan mobilitas. Jangan lupa gunakan sabuk pengaman agar ada perlindungan ekstra. Apalagi kalau pesawat mengalami pergolakan karena perubahan cuaca.


5.Bawa barang secukupnya

Barang-barang apa saja yang boleh masuk ke bagasi pesawat, semuanya sudah ada peraturannya. Itu semua bisa dilihat dalam tiket pesawat Anda. Jangan sesekali Anda memasukkan benda tajam ke pesawat atau benda-benda gas. Pisahkan barang yang akan ditaruh dibagasi atau yang akan dibawa sampai kabin pesawat.


6.No alkohol

Ehmm! Ini satu lagi yang sangat susah dihindari, apalagi kalau Anda adalah pecandu alkohol. Kenapa tak boleh ada alkohol saat Anda terbang? Tekanan udara atau atmospir di dalam kabin hampir sama dengan ketinggian Denver. Yang pasti, alkohol yang anda konsumsi akan mempengaruhi sampai pada tingkat yang lebih rendah. Hal tersebut akan membuat Anda mabuk berat. Kalau sudah begini, bukan tidak mungkin hal-hal negatif dari pengaruh alkohol bisa keluar. Termasuk mengamuk di dalam pesawat lantaran panik dan tertekan.


7.Tetap dalam kesadaran

Kondisi darurat menjadi keadaan yang sangat tidak diinginkan kala kita menggunakan jasa pesawat. Kalau itu terjadi, proses evakuasi haruslah dilakukan segera melalui pintu darurat. Nah, pada keadaan seperti itu banyak sekali orang yang hilang kesadaran dan yang ada rasa panik berlebihan. Ini sangatlah mungkin terjadi dalam keadaan yang serba tidak menentu. Semua ingin bergegas menyelamatkan diri. Tapi bukan begitu cara yang baik dan benar! Seharusnya saat keadaan darurat, Anda harus tetap dalam kesadaran. Sehingga Anda dapat mengambil keputusan dan mengikuti arahan kru pesawat.

from: http://adhymantovani.wordpress.com

Tips aman naik kereta

11 Tips Aman Naik Kereta Api Jabodetabek

Naik kereta api Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) laksana masuk hutan belantara, apalagi jika Anda orang baru. Petunjuk serba tidak jelas mulai dari gerbang stasiun, peron, hingga di dalam kereta api. Bagaimana caranya agar Anda tidak bingung atau malah tersesat karena naik kereta yang salah atau turun di stasiun yang salah? Simak tips berikut.

1. Pastikan Orientasi

Stasiun umumnya minim petunjuk arah. Jika Anda merasa kehilangan orientasi karena Anda orang baru, pastikan dulu orientasi Anda. Sekarang ini di setiap stasiun banyak petugas. Tanyakan pada mereka, misalnya, di mana letak loket untuk membeli tiket, toilet, atau posisi peron menuju ke stasiun tujuan Anda.

2. Catat Jadwal

Jika Anda berencana jadi pengguna tetap jasa kereta api, di stasiun biasanya ada jadwal. Catatlah jadwal itu. Namun, pastikan bahwa itu merupakan jadwal terbaru yang berlaku. Sebab seringkali jadwal yang tertera di kaca atau papan pengumuman stasiun berbeda dengan praktik yang sedang berjalan.

3. Datang Sebelum Jadwal

Kereta sering tidak tepat waktu tetapi tidak pernah mendahului jadwal. Jika Anda tahu jadwal keberangkatan, datanglah beberapa menit sebelum jadwal keberangkatan. Kalau kereta terlambat, itu sudah menjadi nasib Anda.

4. Beli Tiket

Di dalam kereta, terutama kereta ekspres dan ekonomi AC, selalu ada pemeriksaan tiket. Jika tidak punya tiket Anda diharuskan bayar denda yang nilainya berlipat dan Anda akan dipelototi orang satu gerbong.

5. Jangan Salah Naik Kereta

Ada tiga jenis kereta rel listrik (KRL) yang beroperasi di Jabotabek yaitu kereta ekspres, ekonomi AC, dan ekonomi non-AC. Pastikan jenis kereta yang Anda dipilih sesuai dengan yang tertera di tiket dan jangan salah naik kereta. Salah naik kereta Anda akan tetap didenda, kecuali jika Anda beli tiket kereta ekspres lalu Anda naik kereta ekonomi.

6. Minta Tiket Suplisi

Jika lupa beli tiket atau terpaksa tidak beli karena Anda tidak sempat, saat membayar denda atau tiket suplisi, mintalah bukti pembayaran.

7. Jangan Buang Tiket

ketika masih di atas kereta karena saat keluar dari stasiun tiket akan diperiksa petugas.

8. Jangan Malu Bertanya

Di dalam kereta tidak ada petunjuk tentang stasiun-stasiun yang akan dilewati. Jika Anda belum mengenal stasiun tujuan, bertanyalah kepada orang di kiri-kanan Anda.

9. Hati-Hati Barang Berharga

Kereta, terutama kereta ekonomi non-AC, rawan copet. Jika membawa tas atau barang berharga, pastikan itu selalu dalam pengawasan.

10. Menjauh dari Pintu

Di sejumlah stasiun yang padat penumpang, seperti di Stasiun Tanah Abang, Stasiun Sudirman, dan Kota, calon penumpang biasanya berebut masuk, apalagi kalau tampak banyak kursi kosong. Aksi berebut sering makan korban. Calon penumpang jatuh atau terjungkal bahkan sampai ada yang patah kaki dan tangan. Pastikan Anda tidak berada di pusaran orang-orang yang berebut. Berdirilah agak menjauh dari pintu kereta ketika melihat gelagat orang akan berebut masuk.

11. Naik Kereta ke Arah Berlawanan Terlebih Dahulu

Pada jam-jam padat penumpang, agar mendapat tempat duduk, sejumlah orang naik kereta yang berlawanan dengan arah tujuan. Misalnya, penumpang kereta api tujuan Bogor di Stasiun Sudirman akan naik kereta itu di Sudirman saat kereta masih menuju ke Tanah Abang.

12. Beli Bangku Kecil

Bangku kecil ini dilipat bila anda tetap ingin duduk diatas krl. Dapat dibeli di stasiun Tanah Abang atau stasiun lainnya.

http://tasbayiku.wordpress.com

Sumber : Kompas.com

Rabu, 25 November 2009

Transportasi Sungai Abad-19

Rakit

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

dari http://id.wikipedia.org

Langsung ke: navigasi, cari
Rakit tradisional, dari edisi Adventures of Huckleberry Finn tahun 1884.
Anak-anak yang berhasil menguji rakit mereka, di pelabuhan Brixham, selatan Devon, Inggris. Rakit itu terbuat dari galah kayu, tali, dan tong biru.

Rakit adalah susunan benda yang mengapung yang datar untuk perjalanan di atas air; dan merupakan rancangan perahu paling dasar, yang cirinya tak memiliki lambung. Sebagai gantinya, rakit dijaga mengapung menggunakan gabungan bahan ringan seperti kayu, tong tertutup, maupun ruang air dipompa. Rakit tradisional ataupun primitif dibuat dari kayu atau buluh. Rakit modern juga menggunakan ponton, drum, atau balok polistirena. Rakit pompaan menggunakan susunan berlapis-lapis yang lebih elastis dan tahan lama. Bergantung pada penggunaan dan ukurannya, rakit bisa memiliki atap, tiang, maupun kemudi.

Rakit kayu digunakan oleh industri logging untuk pengiriman gelondongan kayu, dengan mengikatkannya ke rakit, dan menimbun atau menariknya di bawah sungai, yang amat umum hingga pertengahan abad ke-20, namun sekarang jarang digunakan.

Jenis-jenis rakit yang digunakan untuk wisata berakit hampir seluruhnya perahu pompaan, dibuat dari bahan-bahan yang fleksibel untuk digunakan di gerojokan.

Cruise Ship

Kapal pesiar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

dari http://id.wikipedia.org

Langsung ke: navigasi, cari
Kapal pesiar MS Freedom of the Seas di Pelabuhan Hamburg

Kapal pesiar (bahasa Inggris: cruise ship atau cruise liner) adalah kapal penumpang yang dipakai untuk pelayaran pesiar. Penumpang menaiki kapal pesiar untuk menikmati waktu yang dihabiskan di atas kapal yang dilengkapi fasilitas penginapan dan perlengkapan bagaikan hotel berbintang. Sebagian kapal pesiar memiliki rute pelayaran yang selalu kembali ke pelabuhan asal keberangkatan. Lama pelayaran pesiar bisa berbeda-beda, mulai dari beberapa hari sampai sekitar tiga bulan tidak kembali ke pelabuhan asal keberangkatan.

Kapal pesiar berbeda dengan kapal samudra (ocean liner) yang melakukan rute pelayaran reguler di laut terbuka, kadang antar benua, dan mengantarkan penumpang dari satu titik keberangkatan ke titik tujuan yang lain. Kapal yang lebih kecil dan sarat air kapal yang lebih rendah digunakan sebagai kapal pesiar sungai.

Kapal Yang Bisa Melayang Di Atas Air

Kapal bantalan udara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

dari http://id.wikipedia.org

(Dialihkan dari Hovercraft)
Langsung ke: navigasi, cari
Sebuah hovercraft militer milik Angkatan Laut Amerika Serikat

Kapal bantalan udara atau hovercraft (bahasa Inggris: "kapal melayang") adalah suatu kendaraan yang berjalan di atas bantalan udara (air cushion). Bantalan udara tersebut ditimbulkan dengan cara meniupkan udara ke ruang bawah kapal ini (plenum chamber) melalui skirt (sekat yang lentur) sehingga tekanan udara di dalam plenum chamber lebih tinggi daripada tekanan udara luar sehingga timbul gaya angkat.[1]

Untuk menggerakkan kapal bantalan udara, digunakan gaya dorong yang diperoleh dari baling-baling seperti pada pesawat udara. Gaya angkat kapal ini bekerja pada penampang yang luas, sehingga tekanan terhadap tanah atau air (ground pressure) yang ditimbulkan tidak besar. Dengan demikian, kendaraan ini dapat berjalan di atas lumpur, air maupun daratan dengan membawa beban yang cukup berat. Karena tidak adanya kontak langsung antara hovercraft dan permukaan daratan atau air, maka hambatan yang terjadi kecil sehingga hovercraft dapat melaju dengan kecepatan tinggi.

Sejarah

Rancangan kendaraan mirip hovercraft yang pertama dicatat adalah pada tahun 1716 oleh Emanuel Swedenborg, seorang perancang, filsuf dan teolog Swedia. Rancangannya berupa sebuah kendaraan berbantalan udara bertenaga manusia dengan sebuah kokpit di tengah. Pada pertengahan 1980-an, seorang insinyur Britania Raya bernama Sir John Isaac Thornycroft membuat sejumlah model kendaraan yang menggunakan udara di antara badan kendaraan dan air untuk mengurangi hambatan (drag). Walaupun ia mematenkan sejumlah paten yang berhubungan dengan lambung kapal yang memakai udara untuk mengurangi hambatan pada 1877, tidak ada satupun dari patennya yang diaplikasikan.


Penggunaan Hovercraft

Setelah mengalami berbagai penyempurnaan teknis, hovercraft mulai diproduksi secara pabrikan. Pabrik yang pertama kali memproduksi adalah Saunders-Roe, yang dibiayai oleh Britain's National Research Development Corporation yaitu tipe SR. N1, sampai kemudian diproduksi jenis SR. N4 berkapasitas 254 penumpang dan 30 kendaraan.

Namun sangat disayangkan, perkembangan hovercraft yang ditanggapi berbagai kalangan bidang kemaritiman, terkesan kurang populer, bukan karena kemampuannya yang disangsikan, namun strategi pemasaran dari pihak produsennya yang kurang begitu menjangkau dunia luas. Berbagai negara dianggap lamban dalam penggunaan dan pengembangan hovercraft. Padahal bila ditinjau dari segi biaya, pembuatan hovercraft dewasa ini lebih murah dibandingkan dengan pembuatan kapal perang konvensional. Menurut konsultan Amerika Serikat, Lavis Associates, banyak negara-negara yang memiliki potensi bahan baku karet alam yang nantinya dipergunakan khususnya jenis SIR-5L ataupun SIR-10, kemudian studi dengan memperhitungkan pembiayaan pembuatan, penggunaan propulsi diesel sebagai pengganti propeler udara dan dari segi ekonomis juga timbul dalam perancangannya.

Untuk penggunaan di bidang sipil, sejauh ini hanya Inggris yang menggnakannya untuk kepentingan konvensional. Perusahaan Hoverlloyd mengoperasikan hovercraft sebagai sarana angkutan laut jarak dekat dengan memperoleh keuntungan dengan mengoperasikannya.

Penggunaan Hovercraft justru lebih banyak dibidang militer, dengan pertimbangan pakar strategi, hanya 17 persen dari garis pantai diseluruh dunia yang mampu didarati oleh kapal pendarat konvensional. Sedangkan 73 persen dari garis pantai di seluruh dunia hanya dapat dipakai oleh kapal pendarat jenis hovercraft serta 10 persen sisanya merupakan medan yang sama sekali tidak dapat dijangkau dengan kapal/perahu pendarat dari jenis-jenis yang ada saat ini, karena merupakan tebing yang tinggi dan curam serta memiliki kontur yang sangat tidak menguntungkan.

Dari negera yang mengoperasikan hovercraft di bidang militer, tercatat Inggris yang banyak mengoperasikannya. Pabrik terbesar yang kemudian memproduksi hovercraft adalah British Hovercraft Corporation (BHC). Militer Inggris mengoperasikan yakni type BH7Mk20 yang dibuat tiga versi diantaranya penyapu ranjau, serbu cepat dan pendukung logistik.

Varian lain yakni SR. N6 Mk6 sebagai sarana angkut persoel dan patroli, kemudian varian AP1-88 sebagai multy-duty hovercraft yang dibuat berbagai versi diantaranya penyapu ranjau, antikapal selam, SAR-patroli pantai, serbu amfibi, pendukung logistik serta keperluan polisi perairan dan bea-cukai. Type AP1-88 digolongkan dalam jenis LCVP (Landing Craft Vehicle Personnel).

Angkatan Laut Amerika Serikat maupun korp marinirnya mengoperasikan Hovercraft type LCAC-1 (Landing Craft Air Cushion) yang diproduksi oleh Textron, sebagai sarana penunjang operasi pendaratan amfibi Korps Marinir Amerika Serikat (USMC). Mampu membawa satu unit tank tempur utama tupe M1A1 Abrams atau empat unit LAV sekalikus dan beberapa personel maupun bekal. Sementara itu, Amerika Serikat mengoperasikan hovercraft jenis ringan atau kecil guna kepentingan patroli sungai yang efektif, dari type PACV (Patrol Air Cushion Vehicle) sementara kalangan AS sendiri menyebut hovercraft sebagai Air Cushion Vehicle.

Sementara Rusia (dulu Uni Soviet) memproduksi hovercraft yang diproduksi dalam tiga jenis yakni kelas Aist berbobot 250 ton dengan kemampuan membawa empat unit tank ringan jenis PT-76 atau satu buah tank tempur utama jenis T-72M, atau membawa 220 personel dengan perlengkapan dan kapasitas jelajahnya mulai dari tengah laut hingga masuk melalui garis pantai. Kemudian kelas Lebed berbobot 85 ton dan kelas Gus berbobot 27 ton. Untuk keperluan yang akan datang, negara-negara ini akan meningkatkan kemampuan hovercraft yang dioperasikannya.

Negara-negara lain yang banyak menggunakan Hovercraft yakni negara di Afrika (tidak disebutkan) dengan jenis produksi British Hovercraft Corporation (BHC), kemudian negara Timur-Tengah (juga tidak disebutkan negaranya) banyak menggunakan hovercraft lansiran BHC dengan type BH7 Mk20 versi multirole hovercraft, berkemampuan sebagai sarana serbu amfibi, antikapalselam, serbu cepat dan pembawa rudal.

Di Asia, Jepang dikabarkan tertarik untuk memproduksi dan mengoperasikan hovercraft, meski masih belum jelas pengembangan dan operasionalnya. Kemudian tercatat Singapura yang juga ikut memproduksi Hovercraft. Atas rancangan dari Britain's Air Vehicle Ltd, Inggris, Singapura memproduksi hovercraft dengan nama Tiger-40 yang berkemampuan angkut 3, 25 ton dengan kecepatan maksimum 35 knot di air dan 20 knot didarat. Disebut-sebut menggunakan empat mesin diesel type pendingin udara pabrikan Deutz type BF6L913C dengan kapasitas bahan-bakar 820 liter dengan konsumsi 109 liter/jam. Hovercraft ini digunakan sebagai versi angkut personel dan angkut kendaraan. Hovercraft Singapura ini diproduksi oleh Singapore Shipbuilding And Engineering Ltd. Namun belum ada kabar tentang kelanjutan penggunaan hovercraft versi Singapura tersebut.

Kapal Penyelamat

Kapal tunda

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

dari http://id.wikipedia.org


(Dialihkan dari Kapal Tunda)
Langsung ke: navigasi, cari
ASL Prosper III melakukan tes pemadam kebakaran

Kapal tunda adalah kapal yang dapat digunakan untuk melakukan manuver / pergerakan, utamanya menarik atau mendorong kapal lainnya di pelabuhan, laut lepas atau melalui sungai atau terusan. Kapal tunda digunakan pula untuk menarik tongkang, kapal rusak, dan peralatan lainnya.

Kapal tunda memiliki tenaga yang besar bila dibandingkan dengan ukurannya. Kapal tunda zaman dulu menggunakan mesin uap, saat ini menggunakan mesin diesel. Mesin Induk kapal tunda biasanya berkekuatan antara 750 sampai 3000 tenaga kuda (500 s.d. 2000 kW), tetapi kapal yang lebih besar (digunakan di laut lepas) dapat berkekuatan sampai 25 000 tenaga kuda (20 000 kW). Kebanyakan mesin yang digunakan sama dengan mesin kereta api, tetapi di kapal menggerakkan baling-baling. Dan untuk keselamatan biasanya digunakan minimum dua buah mesin induk.

Kapal tunda memiliki kemampuan manuver yang tinggi, tergantung dari unit penggerak. Kapal Tunda dengan penggerak konvensional memiliki baling-baling di belakang, efisien untuk menarik kapal dari pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Jenis penggerak lainnya sering disebut Schottel propulsion system (azimuth thruster/Z-peller) di mana baling-baling di bawah kapal dapat bergerak 360° atau sistem propulsi Voith-Schneider yang menggunakan semacam pisau di bawah kapal yang dapat membuat kapal berputar 360°.

Kapal Jet Air

Jetboat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

dari http://id.wikipedia.org

Langsung ke: navigasi, cari
Jetboat Yamaha Waverunner XL membuat manuver.

Jetboat atau kapal jet adalah kapal yang didorong oleh semprotan air dikeluarkan dari belakang kapal. Tidak seperti powerboat atau motorboat yang menggunakan pendorong di dalam air di belakang kapal, sebuah jetboat menarik air dari bawah kapal ke pompa-jet dalam kapal, kemudian mengeluarkannya ke lubang di belakang kapal.

Jetboat dirancang oleh penemu Bill Hamilton untuk beroperasi di sungai yang deras dan dangkal di Selandia Baru untuk menangani masalah pendorong menghantam batu di perairan di atas, meskipun penemu Italia Secondo Campini mendemonstrasikan kapal yang mirip di awal 1931 di Venice.

Jetboat memiliki manuver yang bagus dan seringkali dapat diputar arahkan dan diberhentikan dalam panjang badannya dari kecepatan penuh dalam sebuah manuver yang dikenal sebagai putaran Hamilton.