Selasa, 08 Desember 2009

Tips aman naik pesawat

7 Tips Aman Naik Pesawat
Foto: Ist
SIAPA bilang pesawat adalah alat transportasi paling aman? Buktinya, beberapa waktu belakangan ini sering terjadi kecelakaan. Mulai dari pesawat tergelincir, tidak keluar roda belakang saat akan mendarat, hilang kendali di udara, sampai kecelakaan pesawat yang menyebabkan pesawat hilang. Kecelakaan, khususnya pesawat, jatuhnya korban jauh lebih parah dibanding dengan korban kecelakaan lainnya. Potensi korban yang meninggal pun lebih banyak, mengingat pesawat yang jatuh dari ketinggian dan kecepatannya.

Sampai saat ini, jarang sekali ditemui korban selamat dari kecelakaan pesawat sudah error dalam perjalanannya. Meski demikian, bukan berarti perjalan udara menjadi menakutkan. Kecelakaan pesawat adalah contoh kecelakaan yang terjadi pada salah satu sektor transprotasi. Namun, meskipun risikonya besar, pesawat sangat membantu mobilitas manusia. Coba bayangkan kalau saat ini tidak ada pesawat. Ke manapun pergi, hanya ada pilihan transportasi. Darat dan laut. Tidak masalah kalau Anda hanya bepergian sejauh puluhan kilometer. Tapi bagaimana kalau Anda harus melakukan perjalanan lintas benua? Apakah Anda tetap akan memilih perjalanan melalui laut dengan waktu tempuh berminggu-minggu, sementara Anda dikejar waktu?

Jika kita mendengar dan melihat begitu banyaknya kecelakaan, tidak ada jalan lain selain berhati-hati dan waspada saat memutuskan untuk melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat. Dengan begitu, setidaknya Anda memberikan yang terbaik untuk diri sendiri. Perkara apa yang akan terjadi nanti, biarkan Tuhan yang memutuskan. Lantas, apa saja yang perlu kita lakukan? Berikut tip yang bisa anda jalankan sebelum menggunakan jasa transportasi udara.


1.Rute tanpa transit

Kecelakaan pesawat terjadi akibat prosesi penerbangan yang melalui banyak tahap. Tahapan tersebut antara lain proses take off dan landing yang rentan dengan risiko kecelakaan. Oleh karena itu, sebisa mungkin pilihlah rute penerbangan yang langsung tanpa transit. Sehingga pesawat yang Anda tumpangi cukup melakukan take off dan landing sekali saja. Dengan begitu, kemungkinan kecelakaan karena proses perjalanan dapat diminimalisir.


2.Pilih pesawat dengan kapasitas penumpang lebih dari 30 orang

Mengapa demikian? Karena pada pesawat terbang dengan kapasitas penumpang di bawah 30 orang, rancangannya tidak diperlukan aturan keras serta urusan sertifikasi yang juga tidak terlalu ketat. Pesawat dengan kapasitas lebih dari 30 orang kerap disebut dengan pesawat berbadan besar. Pada pesawat yang berbadan besar, secara statistik memiliki sistem keamanan yang lebih baik jika suatu saat terjadi kecelakaan serius.


3.Perhatikan penempatan pintu darurat

Bagi Anda yang sering menggunakan jasa pesawat, bisa jadi instruksi preflight adalah informasi ulangan dan membosankan. Padahal apa yang disampaikan sangatlah penting bagi penumpang, seperti letak pintu darurat. Kalau tidak tahu letak pintu darurat, yakinlah 100 persen Anda akan kocar-kacir ketika harus evakuasi diri karena pesawat oleng. Oleh sebab itu, mulai sekarang perhatikanlah letak pintu darurat. Apakah berada di depan atau di belakang tempat duduk Anda? Kemudian, perkirakan berapa langkah jarak yang harus ditempuh? Jadi, Anda tidak akan kebingungan lagi kalau pilot menginstruksikan harus evakuasi diri.


4.Tenang dan selalu gunakan sabuk pengaman

Sebelum pesawat melakukan penerbangan, sebenarnya pihak bandara telah bekerja sama dengan bagian terkait dalam rangka pengaturan rute perjalanan. Tentunya, dengan dibantu data yang akurat, faktor yang mendukung seperti cuaca, ketinggian dan yang lainnya mutlak memiliki berpengaruh besar terhadap penerbangan.

Faktor tersebut sifatnya alamiah, sehingga konsistentinya tidak bisa diprediksi. Jangan heran kalau tiba-tiba langit menjadi mendung saat pesawat take off. Padahal, sebenarnya cerah tak berawan. Hal semacam inilah yang terkadang tak bisa diduga. Mungkin kalau kejadiannya masih di bandara jam penerbangan bisa di tunda.

Tapi kalau Anda sudah terlanjur di atas awan, mau bagaimana lagi? Oleh karena itu, sebaiknya Anda tetap tenang di tempat duduk dan sesedikit mungkin melakukan mobilitas. Jangan lupa gunakan sabuk pengaman agar ada perlindungan ekstra. Apalagi kalau pesawat mengalami pergolakan karena perubahan cuaca.


5.Bawa barang secukupnya

Barang-barang apa saja yang boleh masuk ke bagasi pesawat, semuanya sudah ada peraturannya. Itu semua bisa dilihat dalam tiket pesawat Anda. Jangan sesekali Anda memasukkan benda tajam ke pesawat atau benda-benda gas. Pisahkan barang yang akan ditaruh dibagasi atau yang akan dibawa sampai kabin pesawat.


6.No alkohol

Ehmm! Ini satu lagi yang sangat susah dihindari, apalagi kalau Anda adalah pecandu alkohol. Kenapa tak boleh ada alkohol saat Anda terbang? Tekanan udara atau atmospir di dalam kabin hampir sama dengan ketinggian Denver. Yang pasti, alkohol yang anda konsumsi akan mempengaruhi sampai pada tingkat yang lebih rendah. Hal tersebut akan membuat Anda mabuk berat. Kalau sudah begini, bukan tidak mungkin hal-hal negatif dari pengaruh alkohol bisa keluar. Termasuk mengamuk di dalam pesawat lantaran panik dan tertekan.


7.Tetap dalam kesadaran

Kondisi darurat menjadi keadaan yang sangat tidak diinginkan kala kita menggunakan jasa pesawat. Kalau itu terjadi, proses evakuasi haruslah dilakukan segera melalui pintu darurat. Nah, pada keadaan seperti itu banyak sekali orang yang hilang kesadaran dan yang ada rasa panik berlebihan. Ini sangatlah mungkin terjadi dalam keadaan yang serba tidak menentu. Semua ingin bergegas menyelamatkan diri. Tapi bukan begitu cara yang baik dan benar! Seharusnya saat keadaan darurat, Anda harus tetap dalam kesadaran. Sehingga Anda dapat mengambil keputusan dan mengikuti arahan kru pesawat.

from: http://adhymantovani.wordpress.com

Tips aman naik kereta

11 Tips Aman Naik Kereta Api Jabodetabek

Naik kereta api Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) laksana masuk hutan belantara, apalagi jika Anda orang baru. Petunjuk serba tidak jelas mulai dari gerbang stasiun, peron, hingga di dalam kereta api. Bagaimana caranya agar Anda tidak bingung atau malah tersesat karena naik kereta yang salah atau turun di stasiun yang salah? Simak tips berikut.

1. Pastikan Orientasi

Stasiun umumnya minim petunjuk arah. Jika Anda merasa kehilangan orientasi karena Anda orang baru, pastikan dulu orientasi Anda. Sekarang ini di setiap stasiun banyak petugas. Tanyakan pada mereka, misalnya, di mana letak loket untuk membeli tiket, toilet, atau posisi peron menuju ke stasiun tujuan Anda.

2. Catat Jadwal

Jika Anda berencana jadi pengguna tetap jasa kereta api, di stasiun biasanya ada jadwal. Catatlah jadwal itu. Namun, pastikan bahwa itu merupakan jadwal terbaru yang berlaku. Sebab seringkali jadwal yang tertera di kaca atau papan pengumuman stasiun berbeda dengan praktik yang sedang berjalan.

3. Datang Sebelum Jadwal

Kereta sering tidak tepat waktu tetapi tidak pernah mendahului jadwal. Jika Anda tahu jadwal keberangkatan, datanglah beberapa menit sebelum jadwal keberangkatan. Kalau kereta terlambat, itu sudah menjadi nasib Anda.

4. Beli Tiket

Di dalam kereta, terutama kereta ekspres dan ekonomi AC, selalu ada pemeriksaan tiket. Jika tidak punya tiket Anda diharuskan bayar denda yang nilainya berlipat dan Anda akan dipelototi orang satu gerbong.

5. Jangan Salah Naik Kereta

Ada tiga jenis kereta rel listrik (KRL) yang beroperasi di Jabotabek yaitu kereta ekspres, ekonomi AC, dan ekonomi non-AC. Pastikan jenis kereta yang Anda dipilih sesuai dengan yang tertera di tiket dan jangan salah naik kereta. Salah naik kereta Anda akan tetap didenda, kecuali jika Anda beli tiket kereta ekspres lalu Anda naik kereta ekonomi.

6. Minta Tiket Suplisi

Jika lupa beli tiket atau terpaksa tidak beli karena Anda tidak sempat, saat membayar denda atau tiket suplisi, mintalah bukti pembayaran.

7. Jangan Buang Tiket

ketika masih di atas kereta karena saat keluar dari stasiun tiket akan diperiksa petugas.

8. Jangan Malu Bertanya

Di dalam kereta tidak ada petunjuk tentang stasiun-stasiun yang akan dilewati. Jika Anda belum mengenal stasiun tujuan, bertanyalah kepada orang di kiri-kanan Anda.

9. Hati-Hati Barang Berharga

Kereta, terutama kereta ekonomi non-AC, rawan copet. Jika membawa tas atau barang berharga, pastikan itu selalu dalam pengawasan.

10. Menjauh dari Pintu

Di sejumlah stasiun yang padat penumpang, seperti di Stasiun Tanah Abang, Stasiun Sudirman, dan Kota, calon penumpang biasanya berebut masuk, apalagi kalau tampak banyak kursi kosong. Aksi berebut sering makan korban. Calon penumpang jatuh atau terjungkal bahkan sampai ada yang patah kaki dan tangan. Pastikan Anda tidak berada di pusaran orang-orang yang berebut. Berdirilah agak menjauh dari pintu kereta ketika melihat gelagat orang akan berebut masuk.

11. Naik Kereta ke Arah Berlawanan Terlebih Dahulu

Pada jam-jam padat penumpang, agar mendapat tempat duduk, sejumlah orang naik kereta yang berlawanan dengan arah tujuan. Misalnya, penumpang kereta api tujuan Bogor di Stasiun Sudirman akan naik kereta itu di Sudirman saat kereta masih menuju ke Tanah Abang.

12. Beli Bangku Kecil

Bangku kecil ini dilipat bila anda tetap ingin duduk diatas krl. Dapat dibeli di stasiun Tanah Abang atau stasiun lainnya.

http://tasbayiku.wordpress.com

Sumber : Kompas.com